Rabu, 08 Desember 2010

Kesehatan


Jalan Kaki Cegah Pikun

          Penelitian terbaru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa berjalan kaki sekitar lima mil atau sekitar tujuh kilometer per minggu mengurangi risiko terserang penyakit daya ingat atau Alzheimer. Seperti dikutip dari laman Daily Mail, berjalan kaki secara teratur memperkuat kerja memori di otak. Ini efektif membantu seseorang yang mulai mengalami gejala kehilangan daya ingat, termasuk mereka yang sudah terdiagnosis Alzheimer.
Menggunakan teknik pemindaian MRI, tim peneliti mempelajari hubungan antara aktivitas tubuh secara teratur dan pengaruhnya terhadap struktur otak penderita Alzheimer atau penyakit memori lainnya.
      Dr Cyrus Raji dari Sekolah Pengobatan Universitas Pittsburgh mengatakan, "Kami menemukan bahwa berjalan kaki lima mil setiap minggu melindungi struktur otak selama 10 tahun pada orang dengan Alzheimer. Kami menemukan bahwa penurunan memori mereka lebih lambat lima tahun."
         Tim peneliti menarik kesimpulan itu melalui analisis berkelanjutan selama satu dekade tahun. Mereka melibatkan sedikitnya 426 orang usia antara 70 dan 80 tahun, yang terdiri dari 299 orang sehat, 83 pasien dengan gejala kehilangan daya ingat, dan 44 pasien Alzhaimer. Mereka mencatat kebiasaan dan intensitas berjalan kaki seluruh responden. Sepuluh tahun kemudian, mereka melakukan pemindaian untuk melihat perubahan volume otak seluruh responden. Hasilnya, responden yang melakukan banyak aktivitas fisik memiliki volume otak yang lebih baik daripada mereka yang kurang gerak.
          "Alzheimer adalah penyakit yang merusak otak. Penyakit ini tak bisa disembuhkan dengan berjalan kaki, tapi paling tidak aktivitas itu bisa meningkatkan ketahanan otak sehingga mengurangi efek buruknya," kata Raji. (pet)



Sumber: VIVAnews 

Kecantikan

Benarkah Duduk Bersila Picu Varises

Informasi yang salah tentang seputar saran kecantikan ternyata banyak dipercaya wanita. Hal ini bisa menyesatkan. Termasuk, ada mitos yang mengatakan bahwa duduk bersila picu varises dan selulit bisa lenyap. Bagimana fakta sesungguhnya? 

Mitos 1: Duduk bersila bisa sebabkan varises
Duduk bersila atau menyilangkan kaki tidak akan menimbulkan varises. Namun, timbulnya tonjolan urat di betis  dipengaruhi oleh faktor genetik atau bisa juga diderita orang yang sering melakukan aktivitas berdiri dalam waktu yang lama.
“Berdiri membuat jaringan kerja vaskular ekstra keras untuk memompa darah dari kaki sampai ke jantung. Jika katup, yang membuat darah mengalir dalam satu arah dalam pembuluh tidak berfungsi dengan baik, sebuah penyatuan darah dapat terjadi dan mengakibatkan vena terlihat jelas,” kata dokter kulit Kevin Pinski.
Kehamilan, yang menyebabkan beban berat pada kaki juga menempatkan tekanan pada sistem peredaran darah bertambah. Hal ini juga dapat menyebabkan varises
Mitos 2: Selulit bisa lenyap
Jika saja bisa, banyak wanita pasti akan melakukannya. "Ini tetap menjadi salah satu fokus kerja dermatologi kosmetik," kata Profesor Timothy Flynn dari University of North Carolina. Tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghilangkan selulit secara permanen, bahkan dengan sedot lemak sekalipun.
Selulit terdiri dari deposito lemak yang terjebak antara band fibrosa yang menghubungkan jaringan kulit. Menggunakan krim pengencang yang mengandung kafein untuk mengencangkan dan menghaluskan kulit mungkin bisa menyamarkan selulit, tapi tidak menghilangkannya.
Mitos 3: Pelembab wajah bisa mengusir keriput
Marilyn Monroe diduga mengoleskan pelembab di wajahnya tiap malam untuk menjaga keremajaan kulitnya agar tetap tampak muda. Tapi, bukan berarti Anda harus mengikutinya. Seiring bertambahnya usia, kemampuan kulit menjaga kelembabannya bisa hilang. Kulit pun akan terlihat kering dan tampak lebih tua. Beragam pelembab wajah mungkin dapat menyamarkan kerutan karena bisa melembabkan kulit, melembutkan garis, namun tidak dapat benar-benar mencegah penuaan.
Mitos 4: Pakai cat kuku terlalu sering bikin kuku menguning
Ini benar, tetapi Anda dapat memakai lapisan cat kuku sebelum memakai cat kuku untuk menghindari perubahan warna kuku. Kuku memiliki pori sehingga bisa menyerap zat yang dioleskan ke kuku. Warna-warna gelap, terutama merah, memiliki lebih banyak pigmen, sehingga mereka sering menimbulkan noda di kuku Anda.
Mitos 5: Pori-pori di kulit dapat mengecil
Sebenarnya mustahil untuk mengubah ukuran pori-pori, tetapi Anda dapat mengecilkan pori-pori. Menggunakan putih telur, sebuah trik kecantikan yang mungkin bisa Anda coba. "Putih telur mengencangkan kulit, memberikan ilusi pori-pori yang lebih kecil, tapi itu efek sementara," kata Tulane University Profesor Elizabeth McBurney.

Sumber: Vivanews